Jumat, 24 Desember 2010

Manusia dan Tanggung Jawab


9.1. Mansuian Dan Tanggung Jawab
                                            
 TANGGUNG JAWAB ialah Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia W. J. S.
Poerwadarminta adalah “keadaan wajibmenanggung segala sesuatunya” artinya jika ada sesuatu hal, boleh dituntut,dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya. Tanggung jawab ini pula memiliki arti yang lebih jauh bila memakai imbuhan, contohnya ber-,  bertanggung jawab
dalam kamus tersebut diartikan dengan “suatu sikap seseorang yang secara sadar dan berani mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian iaberani memikul segala resikonya”. Dalam artian lain, tanggung jawab meminjam istilahnya Bung Hatta adalah integritas individual. 

Makna tanggung jawab: Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
9.2. Macam-Macam Tanaggung Jawab    

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya

empunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.


9.3. Pengabdian dan Pengorbanan
                                
      Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.

B. Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah
tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

                                         


Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

8. 1. Pengertian Pandangan Hidup
# Pandangan hidup yaitu, suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani atau rohani. Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup itu bersifat kodrati, karena itu iya menentukan masa depan seseorang.
# Sumber pandangan hidup:
-Pandangan hidup yang bersal dari agama, yaitu pandangan yangmutlak                                                           kebenaran nya.
- Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang    sesuai dengan negara tersebut
       - Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif  kebenaran nya.
# Pandangan hidup  muslim, pandangan yang berasal dari agama/hidup muslim yaitu, pandangan yang mutlak kebenaran nya.
# Ideologi yaitu, pandangan hidup yang dapat diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi.
# Hak ideologi                                                                                                                                                                                       1. Ideologi hukum                                                                                                                                                                 2. Ideologi politik

8. 2. Cita-Cita
# Cita-cita adalah apa yang diinginkan yang mungkin dicapaidengan usaha atau perjuangan.
#sebagai contoh seseorang bercita-cita ingin menjadi dokter, polisi, tentara, pilot, perawat dll. Selanjut nya bagaimana seseorang tersebut dapat meraih cita-cita nya tersebut, tentu nya dengan berusaha keras dan berikhtiar.

8. 3. Kebijakan
# Kebijakan yaitu, kebaikan atau nperbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karna kodrat nya mabusia itu baik,makhlik bermiral. Atas suara hati nya mendorong manusia untuk berbuat baik.
8. 4. Usaha atau Perjangan
# Usaha atau perjuangan yaitu, kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus nkerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah untuk usaha/ perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tidak bisa hidup sempurna.
8. 5. Keyakinan atau Kepercayaan
# Keyakinan atau kepercayaan adalah moral dasar setiap orang yang beragama. Keyakinan/kepercayaan dimulai dari kesepakatan bulat yang menyatu dalam hati, jiwa dan pikiran seseorang bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indra, namun ketiadaann itu sebenarnya ada bahkan  Maha  ada. Karenanya keyakinan/kepercayaan seseorang dimulai dengan adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.
8.6. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik:
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. Adam dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka. Sedangkan kita sebagai mahluk yang benegara dan atau beragama pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya Islam, kita mempunyai pandangan hidup yaitu Al Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
(2) Mengerti
Tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalarn bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalarn berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang beipandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengertian tentang pandangan hidup dalam Agama Islam.
Mengerti terhadap pandangan hidup di sini memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalanr pandangan hidup itu.
(3) Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mempemleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalaninya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalani rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Yang perlu diingat dalam langkah mengerti dan menghayati pandangan hidup itu, yaitu harus ada. Sikap penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap penerimaan pandangan hidup ini ada dua altematif yaitu penerimaan secara ikhlas dan penerimaaan secara tidak ikhlas.
Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutnya. Bila dalam mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas, maka langkah selanjutnya akan memperkuat keyakinannya. Akan tetapi bila sebaliknya langkah selanjutnya tidak berguna.
(4) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung mempemleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang maha dari segala yang diantaranya
adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya selalu bethuat baik. Dalam hal ini adalah keyakinan yang sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.

5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua (kedua orang tua). Dalam mengabdi kepada orang tua bila didasari oelh pandangan hidup Islam maka akan cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikuti segala perintahnya. Setidak-tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada orang tua. Karena kita dahulu yaitu dan bayi sampai dapat berdiri sendiri tokh diasuhnya dan juga kita dididik kepada hal yang baik.
Oleh karena itu seharusnya mengabdi kepada orang tua kits dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenangkan hatinya, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Artinya apapun yang menjadi hambatan dan tantangan kita untuk tidak mengabdi kepadanya harus selalu ditumbangkan.

Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram lebih-lebih bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
6. Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu
dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan
hidup itu.
Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnyaa, lalu suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, maka jelas dia tidak meneiima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya kita mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang
menjadi pengganggu.

Senin, 01 November 2010

Konsepsi IBD dan Kemanusiaan


Konsepsi IBD dan Kemanusiaan
yang tidak memiliki moral kemanusiaan. Meskipun secara umum ilmu Nilai keunggulan konsepsi “Insan kamil mau nny…ap sie konsemsi dalam ilmu budaya dasar,agama,filsafat,dan . berkenan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. - Subadio, Haryati, Ilmu Budaya Dasar dan tujuan penelitian , teori dan konsepsi . Konsepsi-ilmu-budaya-dasar-.pdf - Search konsepsi ilmu budaya dasar Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Here you can find free Ebooks about Ilmu Sosial Budaya Dasar . KONSEP-KONSEP BUDAYA DASAR. 1) MANUSIA DAN KEADILAN. MENYENANGKAN YANG SETIAP ORANG SECARA KEMANUSIAAN Materi Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Materi Kuliah SOS dan .

Sastra dan Seni adalah anugerah dari Tuhan kepada "semua" manusia dan keindahan sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar. .Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap ilmu ekonomi pembangunan, sejara perjuangan bangsa dan ilmu budaya. .Konsepsi dasar pendidikan yang dicetuskan Nabi Muhammad Saw menurut membedakan dan memisahkan ilmu agama dan ilmu umum juga antara agama dengan kehidupan sosial dan budaya. .Al-Zaytun dan Lima Nilai Dasar Negara - Lentera Pengantar Al-Zaytun Sumber Inspirasi, telah kami pilih menjadi judul utama dari serangkaian tulisan Lentera di majalah .

You might also like another Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dan Kemanusiaan Article
NOVIE OPIIE Pengertian Ilmu Budaya Dasar Ibd
Pengetahuan Budaya Mengkaji Masalah Nilainilai Manusia Sebagai Mahluk Berbudaya Homo Humanus Sedangkan Ilmu Budaya Dasar Bukan Ilmu Tentang Budaya Melainkan Mengenai Pengetahuan Dasar Dan Pengertian Umum Tentang Konsepkonsep Yang Dikembangkan Berbagai Aspek Kehidupan Yang Seluruhnya Merupakan Ungkapan Masalah Kemanusiaan Dan Budaya Yang Dapat Didekati Dengan Menggunakan Pengetahuan Budaya The Humanities Baik Dari Segi Masingmasing Keahlian Disiplin Didalam
Note :Read Full About This Article

Kebudayaan Indonesia Konsepsi IBD Dan Kemanusian
Seni Termasuk Sastra Yang Penting Dalam The Humanities Karena Seni Merupakan Ekspresi Nilainilai Kemanusiaan Yang Normatif Dan Bukannya Formulasi Nilainilai Kemanusiaan B ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA Istilah Prosa Kadangkadang Disebut Narrative Fiction Prose Fiction Atau Hanya Fiction Saja Dalam Bahasa Indonesia Sering Diterjemahkan Menjadi Cerita Rekaan Dan Didefinisikan Sebagai Bentuk Cerita Atau Prosa Kisahan Yang Mempunyai Pemeran
Note :Read Full About This Article

Sahidblogspotcom Pengantar Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
ISBD Sebagai Integerasi Dari ISD Dan IBD Memberikan Dasardasar Pengetahuan Sosial Dan Kosepkonsep Budaya Kepada Mahasiswa Sehingga Mampu Mengkaji Masalah Sosial Kemanusiaan Dan Budaya Sehingga Diharapkan Mahasiswa Peka Tanggap
Note :Read Full About This Article

Ruang Lingkup Dan Sasaran ISBD
ISBD Merupakan Singkatan Dari Ilmu Sosial Budaya Dasar Mata Kuliah Ini Merupakan Salah Satu Mata Kuliah Yang Menjadi Dasar Dari Semua Mata Kuliah Bertugas Sebagai Kontrol Semua Bidang Studi Sebagai Contoh Seorang Mahasiswa Belajar ISBD Sebagai Integerasi Dari ISD Dan IBD Memberikan Dasardasar Pengetahuan Sosial Dan Kosepkonsep Budaya Kepada Mahasiswa Sehingga Mampu Mengkaji Masalah Sosial Kemanusiaan Dan Budaya Sehingga Diharapkan Mahasiswa Peka Tanggap
Note :Read Full About This Article

Materi Kuliah Dan Konsep ISBD
Kelompok Mata Kuliah Di Atas Berusaha Membekali Mahasiswa Berupa Kemampuan Dasar Tentang Pemahaman Pemaknaan Dan Pengamalan Nilainilai Dasar Kemanusiaan Baik Sebagai Pribadi Sebagai Warga Negara Indonesia Anggota Keluarga Materi Ilmu Budaya Dari Bahan Pengetahuan Humanniora Seperti Filsafat Teleologia Ilmu Hokum Sejarah Bahasa Kesusastraan Dan Seni Humaniora Mengajarkan Bahan Ajaran Yang Mencerminkan Keutuhan Manusia Dan Membantu Agar Manusia Lebih
Note :Read Full About This Article

Mahasiswa Hukum Ilmu Budaya Dasar Sebagai Landasan Pemahaman Hukum
Berdasarkan Buku Yang Saya Baca Definisi Ilmu Budaya Dasar Adalah Pengetahuan Dasar Dan Pengetahuan Umum Tentang Konsepkonsep Yang Dikembangkan Untuk Mengkaji Permasalahanpermasalahan Kemanusiaan Dan Kebudayaan
Note :Read Full About This Article

All About Task And Life Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Kemanusiaan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Kemanusiaan A Pendekatan Kesusasteraan IBD Yang Semula Di Namakan Basic Humanities The Humanities Berasal Dari Bahasa Latin HUMANUS Yang Berarti Manusiawi Berbudaya Dan Halus
Note :Read Full About This Article

Nyobain Dulu Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dan Kemanusiaan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dan Kemanusiaan Ilmu Budaya Dasar Ilmu Budaya Dasar Di Indonesia Di Kembangkan Lebih Jauh Adalah Sebagai Pengganti Istilah Basic Humanities Yang Berasal Dari Kata Bahasa Latin Yaitu Humnus Yang Artinya
Note :Read Full About This Article

Look At Me KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DAN KEMANUSIAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DAN KEMANUSIAAN Ilmu Budaya Dasar Berbeda Dengan Pengetahuan Budaya Pengetahuan Budaya Membahas Masalah Nilainilai Manusia Sebagai Mahluk Berbudaya Sedangkan Ilmu Budaya Dasar Mengenai Pengetahuan Dasar
Note :Read Full About This Article

Kemanusiaan Dan Kebudayaan Konsepsi Ilmu Budaya Dasar
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN A PENDEKATAN KESUSASTRAAN IBD Semula Dinamakan Basic Humanities Yang Berasal Dari Bahasa Inggris The Humanities Dan Dari Bahasa Latin Humanus Yang Berarti Manusiawi Berbudaya.

Manusia dan Penderitaan


Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
.         Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan dan Siksaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Siksaan: dapat berupa siksaan jasmani atau badan dan bisa juga siksaaan rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Dalam kitab suci al-quran dijelaskan tentang siksaaan yang dialami manusia nanti jika musyrik, syirik, dengki, fitnah, mencuri, bohong dan sebagainya.antara lain dalam (surat al-ankabut ayat 40)
Dalam hal ini siksaan yang sifatnya psikis dimisalkan menjadi :
1. kebimbangan
2. kesepian
3. Ketakutan
sebab orang merasa ketakutan
a. claustrophobia : takut terhadap ruang tertutup
b. Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
c. Gamang : takut berada di tempat ketinggian
d. Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
e. Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
f. Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan

Contoh siksaan
>Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.

>Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)



kekalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
>gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental :
1. jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. rohani : rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
> sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a. Kepribadian yang lemah
b. Terjadinya konflik sosial budaya
c. Cara pematangan batin yang salah
>proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah :
a. positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup
b. negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi
bentuk-bentuk Frustasi
a. agresi
b. regresi
c. fiksasi
d. proyeksi
e. identifikasi
f. narsisme
g. autisme

Penderitaan dan sebab-sebabnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.

Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu.

Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan dapat pengaruh yang berbeda dari dalam dan luar dirinya. Diantaranya adalah sikap positif dan negatif:
Sikap positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan
Sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin
bunuh diri.