Rabu, 28 Maret 2012

PERILAKU PENGORGANISASIAN


I.     ORGANISASI
Apa itu organisasi?
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Ø  Ciri-ciri organisasi ialah :
1.      Terdiri dari dua orang atau lebih,
2.   Ada kerjasama,
3.   Ada komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain,
4.   Ada tujuan yang ingin dicapai.
Ø  Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu :
1.         Goal Oriented (berorientasi tujuan),
2.         Psychosocial System (sistem hubungan sosial),
3.         Structured Activities,
4.         Technological system.
Ø  Model-model struktur organisasi:
1. Model Tradisional
2. Model hubungan manusiawi
3. Model sumber daya manusia

2.  PERILAKI INDIVIDU
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ORGANISASI
Manusia adalah mahluk sosial juga mahluk yang rasional. Artinya manusiatidak dapat hidup tanpa mahluk lainnya sekalipun hanya sekedar mempertahankandirinya (Aristoteles). Sosial dapat diartikan bahwa tidak segala sesuatu dapat dinilaidengan uang ataupun materiHubungan manusia ini bisa terjadi dengan manusia lainnya, dengan kelompok manusia lainnya, dengan masyarakat dan Negara. Keterlibatan dari manusia tersebutuntuk berhubungan atau berkomunikasi dengan pihak lainnya diperlukan aturan-aturan, ketentuan-ketentuan sehingga melahirkan hak dan kewajiban. Sebagai mahluk yang rasional manusia pun memperhatikan tingkat benefit atau manfaat yang akanditerima dan pengorbanan yang harus dikeluarkan, pada saat berhubungan denganmahluk lainnya.
Untuk memahami perilaku individu dapat dilihat dari dua pendekatan, yang saling bertolak belakang, yaitu:       (1) behaviorisme dan (2) holistik atau humanisme. Kedua pendekatan ini memiliki implikasi yang luas terhadap proses pendidikan, baik untuk kepentingan pembelajaran, pengelolaan kelas, pembimbingan serta berbagai kegiatan pendidikan lainnya.
3.    PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Dan organisasi juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara keloompok digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku kelompok dalam organisasi. jadi perilaku kelompok dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara sebuah kelompok dengan lingkungannya ( organisasi ).
Ø  Jenis-jenis Kelompok
Ada beberapa klarifikasi jenis kelompok salah satunya yaitu :
1.    Dyad : kelompok terdiri dari dua orang, disini interaksi dan hubungan satu sama lain lebih intens, misalnya:kerja kelompok
2.    Kelompok kecil : kelompok primer dimana terjadinya face to face dan ada identitas kelompok yang sangat kuat, misalnya ekskul di sekolah
3.    Organisasi : sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan terstruktur dengan jelas, misalnya OSIS
4.    Masaa : bersifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak terstruktur, misalnya anggota kelompok tawuran.
Menurut Robbins, jenis kelompok terdiri dari :
1.      Kelompok formal : ada keputusan managerial guna mencapai tujuan organisasi, bersifat resmi. Ditandai dengan adanya organisasi status, misalnya : OSIS
2.      Kelompok informal : muncul dari upaya individu (tumbuh atas dasar keputusan bersama dan persahabatan). Ada faktor kebutuhan sosial, misalnya: usaha menjahit baju lalu bagi hasil.
3.      Kelompok komando : ada manajer dan bawahan, misalnya : usaha restoran yang sudah besar dan punya cabang dimana-dimana.
4.      Kelompok tugas : bekerjasama menyelesaikan tugas atau pekerjaan, misalnya : kelompok belajar.
5.      Kelompok kepentingan : ada tujuan khusus dalam kelompok tersebut dan semua anggota terlibat di dalamnya, misalnya : partai
6.      Kelompok persahabatan : karakteristik anggota sama, misalnya : geng sekolah