ANALISIS
PENGARUH PENETAPAN HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
BERBELANJA PADA RITEL INDOMART DI JAKARTA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Industri ritel yang tumbuh pesat dewasa
ini merupakan hasil dari meningkat nya beragam hasil produksi yang dikemas dan
ditata dalam rupa yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap
barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang
ditangkap oleh pemodal asing yang
demikian agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di
Indonesia.
Ketatnya persaingan membuat pemasar
sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Perkembangan teknologi yang semakin
canggih juga menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah dapat ditiru oleh orang
lain, sehingga peranan layan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan
akhirnya tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk tetapi juga oleh kualitas
jasa (Kartajaya, 1994: 34)
Melihat banyaknya konsumen yang
mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang
besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modrn dan besar,
bisa dilihat saat ini ritel yang besar dengan menggunakan konsep modern seperti
Hypermart, Giant, Carefour, dan masih banyak lainnya.
Oleh karna itu, penelitian dilatarbelakangi
oleh timbulnya fenomena persaingan antar penyediaan barang dan jasa ritel
modern. Maju dan berkembangnya suatu ritel modern ini ditentukan oleh banyaknya
jumlah konsumen yang berkunjung dan jumlah barang yang konsumen beli pada ritel
modern tersebut. Keputusan konsumen dalam memilih berbelanja dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : fasilitas yang
baik dan memadai dan citranya sebagai tempat berbelanjayang nyaman, lengkap,
dan yang paling penting keamanan nya dan dapatb memberikan pelayanan yang
terbaik agar terciptanya kepuasan konsumen
1.2
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
penentapan harga dan kualitas pelayanan yang baik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja di Indomaret Jalan Raya
Penggilingan Jakarta Timur ?
2. Faktor manakah yang paling dominan
dalam mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di Indomaret Jalan Raya Penggilinga
Jakarta Timur ?
1.3
TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh penentapan harga dan kualitas pelayanan yang baik terhadap keputusan
konsumen berbelanja di Indomaret Di Jalan Raya Penggilingan Jakarta Timur
2. Untuk mengetahui dan menganalisis
faktor yang paling dominan, yang menjadi keputusan konsumen berbelanja diIndomaret Di
Jalan Raya Penggilingan Jakarta Timur
1.4 KERANGKA PEMIKIRAN
Mendapatkan suatu kepercayaan dari
konsumen adalah hal yang terpenting di dalam sebuah perusahaan ritel.
Kepercayaan konsumen tersebut tentunya dapat diperoleh melalui pelayanan dengan
sebaik-baiknya yang diberikan oleh konsumen dan penetapan harga. Dengan
memberikan pelayanan terbaik, diharapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri
bagi konsumen, sehingga konsumen akan menggunakan jasa dari perusahaan tersebut
sewaktu konsumen sedang membutuhkannya.
BAB
2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori
2.1 Teori
Marketing Mix
Ada beberapa definisi
mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip kotler
(marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut philip
kotler dan amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
c. Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut w
stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
konsep marketing mix
merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada saat sekarang ini.
dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang sangat
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
dalam hal ini swastha
(1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk,
struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. selanjutnya kotler
(1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 p
sebagai berikut :
product (produk)
price (harga)
place
(distribusi/tempat)
promotion (promosi)
keempat produk di atas
merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara keseluruhan, selanjutnya
penulis akan menguraikan keempat komponen di atas sebagai berikut :
1. product (produk)
produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk
dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan. suatu
produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan
sesuatu yang dapat memenuhi keinginan. untuk itu setiap pengusaha harus
mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat
mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.
2. price (harga)
harga merupakan alat
untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi
permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut
konsumen. harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan
harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar. oleh sebab itu,
menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau
oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
3. place
(distribusi/tempat)
produk yang telah
dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen/pembeli
apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja
dibutuhkan. dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan
barang-barang atau jasa.secara efisien dari produsen ke konsumen, maka
diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang
harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan
jumlah yang tepat. barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya
tidak secara langsung mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka
melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai
ke tangan konsumen. basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang
saluran distribusi sebagai berikut: saluran distribusi untuk suatu barang
adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut
dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. saluran distribusi yang
digunakan adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang
dipilih oleh para produsen seperti: pedagang besar, agen, dan pengencer.
Hal ini produsen
mempunyai 3 alternatif yaitu:
a. Distribusi insentif
Distribusi ini dapat
digunakan oleh para produsen yang menjual komponen perusahaan yang berusaha
menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati para
konsumen. usaha ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen,
semakin cepat para konsumen terpenuhi kebutuhannya maka semakin cepat pula
terpenuhi kepuasannya.
b. Distribusi selektif
Perusahaan yang
menggunakan distribusi ini berusaha memilih sejumlah pedagang besar atau
pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah. saluran ini biasanya digunakan
untuk memasarkan suatu produk baru (barang special) apabila distribusi ini
menguntungkan dari distribusi insentif maka jumlah pengecer atau agen yang
digunakan akan lebih terbatas.
c. Distribusi ekslusif
Saluran ini dilakukan
oleh perusahaan dan hanya menggunakan suatu pedagang besar atau pengecer dalam
daerah tertentu. jadi produsen hanya menjual produknya kepada suatu pedangang
besar saja dengan mengunakan satu penyelur, maka produsen akan lebih mudah
dapat mengadakan pengawasan pada tingkat harga enceran maupun usaha kerja sama
dengan penyalur dalam periklanan. pemilihan saluran distribusi merupakan suatu
masalah yang sangat penting sebab keterlambatan barang-barang sampai ketangan
kosumen dapat menturangi keuntungan yang diterima oleh perusahaan.
4 Promotion (promosi)
promosi adalah suatu
usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi serta
menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan. promosi
adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan
barang-barang baru yang diproduksi.promosi adalah cara yang efektif dalam
merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan barang-barang baru yang
diproduksi. lebih mudah dapat mengadakan pengawasan pada tingkat harga
enceran maupun usaha kerja sama dengan penyalur dalam periklanan. pemilihan
saluran distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab
keterlambatan barang-barang sampai ketangan kosumen dapat menturangi keuntungan
yang diterima oleh perusahaan.
Pengertian Harga
harga adalah nilai
estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan
kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan
produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk
(kartajaya, 2002 : 481). jadi harga tidaklah sekedar perhitungan biaya-biaya
ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang
diharapkan. dalam bukunya, kotler (2001:439) mengungkapkan harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk
tersebut.
Tujuan Penetapan Harga
Menurut lovelock dan
patterson dalam tjiptono (2005:193), tujuan umum penetapan harga adalah untuk
mendukung strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. setiap keputusan
mengenai strategi penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara
mendalam atas tujuan sepesifik yang ingin perusahaan capai.
Strategi penetapan harga
strategi penentuan
harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai produk kepada konsumen
dan mempengaruhi imageproduk, serta keputusan konsumen untuk membeli.
menurut tjiptono (2005:198-200) strategi penerapan harga jasa adalah sebagai
berikut :
a.
penetapan harga berdasarkan kepuasan
(statisfaction-based pricing)
Tujuan
utamanya adalah untuk mengurangi ketidakpastian yang dirasakan pelanggan.
bentuk implementasinya adalah sebagai berikut:
garansi jasa (service
guarantees): penetapan harga disertai garansi,
benefit-driven pricing :
penetapan harga berdasarkan manfaat,
flate-rate pricing :
penetapan harga berdasarkan biaya aktual.
b. relationship pricing
adalah penetapan harga
berdasarkan upaya yang menarik, mempertahankan, dan meningkatkan relasi dengan
para konsumen, seperti :
1. Long-Term Contracts, yaitu:
penetapan harga
berdasarkan kontrak dengan insentif harga dan non harga kepada pelanggan agar
mereka bersedia mengikat diri pada relasi jangka panjang.
2. Price Bundling, yaitu:
adalah strategi
penetapan harga dengan menjual satu jasa atau lebih dalam satu paket. harga
satu paket harus lebih murah daripada harga total masing-masing item bila
dijual terpisah.
3. Efficiency Pricing, yaitu:
strategi penetapan
harga melalui pemahaman, pengelolaan dan penekanan biaya. sebagian atau
keseluruhan penghematan biaya akan diteruskan kepada para pelanggan dalam
bentuk harga yang lebih murah.
dalam bukunya, tjiptono
juga menambahkan metode penetapan harga konvensional dalam sektor jasa
(tjiptono, 2005:201-203), yaitu:
cost-based
pricing, yaitu: metode penetapan harga berdasarkan perhitungan biaya-
biaya finansial.
competition-based
pricing, yaitu: strategi ini berfokus pada harga yang ditetapkan oleh
perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau pasar yang sama.
demand-based
pricing (value-based pricing), yaitu: menetapkan harga konsisten dengan
persepsi pelanggan terhadap nilai.
strategi penetapan
harga jasa berdasarkan persepsi pelanggan terhadap nilai, yaitu:
a.Nilai adalah harga
murah;
discounting yaitu
penetapan harga yang disertai dengan diskon
odd pricing :
pemberian harga ganjil agar lebih dipersepsikan murah
synchro-pricing :
pengelolaan harga berdasarkan sifat strategis
penetration
pricing : penetapan harga murah untuk percobaan
b.Nilai adalah sesuatau
yang diinginkan dari sebuah jasa;
prestige pricing :
penetapan harga mahal untuk kualitas prestisius
skimming pricing :
penetapan harga mahal dengan dana besar promosi
c.Nilai adalah kualitas
yang didapatkan;
value pricing :
penetapan harga berdasarkan paket
market segmentation
pricing : penetapan harga berdasarkan segmen pasar.
d. Nilai adalah semua yang
telah diberikan;
price framing :
mengorganisasi harga berdasarkan referensi akurat
price bundling :
menetapkan harga berdasarkan paket
complementary
pricing : menetapkan harga untuk sifatnya melengkapi
results-based
pricing : menetapkan harga berdasarkan hasil jasa
keputusan pembelian
konsumen
pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk/jasa dan merek apa yang akan dibeli.
a. Jenis-Jenis
Pengambilan Keputusan Konsumen
proses pengambilan
keputusan konsumen ketika melakukan pembelian adalah bervariasi, dikelompokkan
menjadi 2 kategori :
1.Keputusan Pembelian
Dengan Keterlibatan Tinggi
Keputusan pembelian
dengan keterlibatan tingkat tinggi meliputi produk atau jasa secara psikologis
penting bagi seorang konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan sosial atau
pribadinya. untuk mengurangi resiko sehubungan dengan pembelian produk/jasa
dengan keterlibatan tinggi, banyak konsumen yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan yang kompleks. mereka mencari informasi secara luas dari
berbagai sumber untuk mengevaluasi produk/jasa pilihan untuk meminimalkan
kemungkinan konsekuensi negatif yang tidak terduga setelah pembelian.
2.Keputusan Pembelian
Dengan Keterlibatan Rendah
adalah keputusan
pembelian produk/jasa yang biasanya tidak membutuhkan keterlibatan tinggi dan
penting bagi konsumen. pencarian informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
biasanya sedikit.
b.Proses Pengambilan Keputusan
Menurut setiadi
(2003:16-19), proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap, yaitu:
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, pencarian
informasi, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
1. Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama proses
pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen menyadari adanya masalah
kebutuhan dan terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi
yang diinginkannya. kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal
dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, seperti rasa lapar, haus
ataupun rangsangan eksternal seseorang ketika konsumen melewati suatu toko,
misalnya toko makanan yang dapat merangsang rasa laparnya.
2. Pencarian Informasi
Tahap pencarian
informasi timbul ketika seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi kebih banyak. dalam hal ini, sumber informasi
konsumen dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu (1) sumber pribadi :
keluarga, teman, tetangga, kenalan; (2) sumber komersil : iklan, tenaga
penjualan, penyalur, kemasan dan pameran; (3) sumber umum : media massa,
organisasi konsumen; dan (4) sumber pengalaman : pernah menangani, menguji,
menggunakan produk.
3.Pengevaluasian Alternatif
Tahap pengevaluasi
alternatif merupakan tahap tentang bagaimana konsumen menggunakan informasi
untuk mengevaluasi berbagai alternatif di dalam serangkaian pilihan untuk
membuat keputusan akhir. konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan
terhadap pilihan tertentu dimana setiap pilihan memiliki ciri-ciri tertentu
yang membedakannya dengan yang lain.
4.Keputusan Pembelian
Tahap keputusan
pembelian ini merupakan tahap lanjutan dari pengevaluasian alternatif dimana
tahap ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu (1) intensitas sikap negatif
orang lain terhadap alternatif pilihan konsumen; (2) motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain itu; (3) faktor-faktor keadaan yang tidak terduga
dan (4) faktor-faktor pertimbangan konsumen lainnya seperti pendapatan keluarga
yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Tahap perilaku setelah
pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. dalam hal ini jika konsumen
merasa puas setelah pemakaian maka konsumen tersebut dapat merekomendasikannya
kepada rekan-rekannya apabila diperhadapkan pada pilihan yang sama. sebaliknya
apabila konsumen merasa tidak puas misalnya barang yang dibelinya ada kerusakan
maka ia akan meminta produsen barang tersebut untuk memprosesnya, namun apabila
tanggapan konsumen tidak diperhatikan maka ia akan menjadi referensi negatif
bagi rekan-rekannya apabila diperhadapkan pada pilihan yang sama.
2.2 Penelitian Terdahulu
Pujiyono Andy Kridasusila fakultas
ekonomi universitas semarang, dengan judul "analisis pengaruh kualitas
layanan terhadap minat pembelian ulang dengan kepuasan pelanggan sebagai
variabel intervening (studi kasus di toko alfamart jati raya semarang)".
tujuan peneliti ini untuk untuk menguji pengaruh kualitas layanan
terhadap minat pembelian ulang dengan kepuasan pelanggan sebagai media
intervening di toko alfamart. uji validitas dan uji reabilitas menunjukkan
bahwa semua variable dalam penelitian ini adalah valid dan realibel. data
diolah mengunakan analisis regresi linier berganda, yaitu y1= 0,750x1 kemudian
y2= 0,503x1 + 0,347y1. hasil pembahasan membuktikan bahwa penelitian ini sesuai
dengan hipotesisnya. hasilnya adalah kualitas layanan berpengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan dan dengan kepuasan pelanggan sebagai variable
intervening berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang. variabel
kualitas layanan (0,503) berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan kepuasan
pelanggan (0,347). koefisien determinasi (adjusted r square) sebesar 0,629 yang
menunjukkan bahwa kualitas layanan dan kepuasan pelanggan secara bersama-sama
dapat mempengaruhi sebesar 62,9%, sedangkan sisanya 37,1% dipengaruhi oleh
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti promosi,
citra merek, dan lain-lain.
edy suryawardana, sri
yuni widowati, witjaksono e.h. (dosen fakultas ekonomi), dengan judul
" analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam
pembentukan intensitas pembelian konsumen di indomaret terwaralaba ( studi
kasus indomaret terwaralaba cv. kirana semarang )". tujuan peneliti ini
untuk menganalisis pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap pembentukan
intensitas pembelian konsumen di indomaret. dan untuk menganalisis pengaruh
antara kepuasan konsumen terhadap pembentukan intensitas pembelian konsumen di
indomaret. berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh terhadap intensitas pembelian, hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,028 < 0,05. dengan demikian
hipotesis diterima.
kepuasan konsumen
mempunyai pengaruh terhadap intensitas pembelian, hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. dengan demikian hipotesis
diterima
nilai adjusted r square
sebesar 0,666 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen dapat menjelaskan intensitas pembelian di swalayan indomaret
terwaralaba cv. kirana sebesar 66,6%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diamati seperti harga, promosi, dan
kualitas produk.
raudhah maria
ulfah fakultas ekonomi, universitas gunadarma (2008), dengan judul
"analisis variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket
di depok". tujuan peneliti ini adalah untuk mengidentifikasi variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok dan ingin
mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentuk kepuasan
konsumen pada ritel hipermarket di depok. dari lima variabel yang telah
diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
hubungan antar variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada ritel carefour di depok adalah signifikan.
variabel bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama
kepuasan konsumen.
dari lima variabel yang
paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel carefour adalah variabel daya tanggap.
dengan mengetahui bahwa
lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen pada ritel
hipermarket di depok, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi
pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya
kedalam strategi pemasaran. daya tanggap menunjukkan variabel yang paling
mendominasi dalam membentuk kepuasan konsumen berbelanja pada ritel
hipermarket di depok, untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya
evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas
jasa yang disediakan pada ritel carefour diterima baik oleh konsumen.
2.3 Hipotesis
Kualitas layanan adalah
perspektif konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi kognitif dari
transfer jasa. jadi kualitas layanan dapat di ukur melalui persepsi pelanggan
mengenai jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. dengan di lakukannya
penelitian di berbagai lokasi atau tempat yaitu semarang dan depok maka yang
mempengaruhi kepuasan konsumen pada ritel modern yaitu penentapan harga dan
kulitas pelayanan yang baik. faktor tersebut merupakan alternative yang
memenuhi atau melebihi harapan terlaksananya rencana atau kegiatan dalam
memberikan layanan dengan baik. maka dari beberapa faktor tersebut ,merupakan
faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen di indomaret Jakarta.
Hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
Variabel fasilitas
(place) dan kualitas pelayanan (promotion) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja di indomaret Jakarta. variabel
kualitas pelayanan (promotion) merupakan variabel yang berpengaruh dominan
dalam mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di alfamart di jalan
raya narogong bekasi
BAB
3
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metodelogi
3.1 Metodelogi
Data penelitian ini
menggunakan 2 (dua) jenis dan sumber data yaitu:
Data primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi
penelitian. data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan melakukan
wawancara kepada responden terpilih.
Data sekunder, yaitu
data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan
dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.
Eksplorasi Data
1.Populasi
populasi penelitian ini
adalah konsumen yang datang berbelanja di alfamart bekasi. rata-rata jumlah
konsumen di alfamart bekasi setiap bulan yaitu sebanyak 720 orang.
2.Sampel
penentuan jumlah sampel
pada penelitian ini menggunakan rumus slovin, sebagai berikut:
keterangan :
n = jumlah sampel
n = populasi
e = persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Variabel dan indikator
a. Harga
(x1), merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada alfamart bekasi
oleh konsumen indikatornya ialah:
Keterjangkauan konsumen
terhadap tarif harga yang ditetapkan oleh pemilik indomaret Jakarta
kesesuaian penetapan
tarif harga dengan fasilitas-fasilitas yang ada di indomaret Jakarta
Tarif harga yang diterapkan
di Iindomaret Jakarta tidak
mengalami fluktuasi sewaktu-waktu.
b. Promosi
(x2), merupakan kegiatan yang dilakukan pemilik alfamart bekasi untuk
meningkatkan jumlah konsumen dalam upaya mencapai target penjualan.
indikatornya ialah:
Periklanan (advertising),
seperti spanduk, papan nama.
Promosi
penjualan (sales promotion), yaitu promosi 5000.
hubungan masyarakat (public
relation), yaitu hubungan yang baik yang terbina antara pemilik dengan
stakeholders khususnya pelanggan.
c. Keputusan konsumen
menggunakan jasa (y), merupakan hasil dari proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh konsumen di alfamart bekasi yang dipengaruhi oleh faktor
harga dan faktor promosi. indikatornya ialah:
Penetapan harga
(pricing) yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Promosi yang dilakukan
untuk mempengaruhi keputusan konsumen.
Model penelitian
y = a +
b1x1 + b2x2
dimana :
y
= keputusan konsumen
a
= konstanta
b1, b2 =
koefisien regresi berganda
x1
= tempat ( place)
x2
= promosi (promotion)
Casino Finder (Las Vegas) - MapYRO
BalasHapusFind 양주 출장마사지 casinos 경산 출장샵 based on 1000 reviews, 김제 출장마사지 photos 군포 출장마사지 & 5670 visitors 고양 출장샵 to Casino Finder. "I've played the games and won thousands of dollars" Rating: 3.3 · 5670 reviews · Price range: $